Rabu, 19 Januari 2011

x-Dear, my Broken Dream.



Dari awal @perempuansore @ekaOtto dan timeline twitter nge hip dengan projek #30HariMenulisSuratcinta, sebenarnya saya sudah sangat ingin ikutan nulis juga. Tokohnya siapa? Kamu.

Iya Kamu. Sesorang yang sekarang saya sebut dengan Mister Broken Dream.

Tapi difikir-fikir, sepertinya sudah tak perlu lagi menunggu 30 hari dengan terus menulis surat untuk bisa menyimpulkan apa yang saya rasa sama kamu: KECEWA.

Well, mungkin ini memang tidak akan seperti surat cinta, tapi sudah pasti ini bagian dari cinta.

Oke, mari kita mulai.

x-Dear , kamu,

Ini sudah terhitung malam ke 80-an sejak saya memilih untuk mundur saja. Ya, saya menghitungnya loh!

Tapi entah kenapa, atau jangan tanya kenapa, saya belum bisa benar-benar hilangkan kamu dari ingatan ini. Rasanya kamu merampas sebagian besar kinerja otak saya untuk setiap harinya berfikir tentang kamu.

Sesekali bertemu membuat saya makin meracau. Mungkin kamu juga sadar terkadang saya suka lepas kontrol dengan terus liatin kamu, dan sesekali mata kita bertemu, entah apa yang kamu tangkap disana, kangen? Sebal? Or else? Saya sendiripun gak tau apa yang mata saya pancarkan waktu terpaku sama kamu.

Biasanya sesudah itu ingatan saya memuncak, kangen saya menari-nari, gambar-gambar tentang hal-hal yang pernah kita lalui seolah mutar di otak. Zoom in zoom out, kadang fade out, tapi seringnya fade in!

Biar lega saya mau jujur. Boleh?

Saya kangen! Ngobrol-ngobrol sama kamu, nemenin kamu perform, ditemenin perform, haha-hihi gosipin orang, nongkrong di pujasera, ngopi, makan beng-beng, cokelat Patrick, kasi kamu permen yupi, minum susu dancow yang gelasnya kita ukur dulu mana yang paling kentel, dianter pulang menjelang subuh, kangen sms kamu siang-siang yang bilang “aku baru bangun sayang..”, atau sekedar diem-dieman tapi kita tau kita lagi merasakan sesuatu. Kangen! Saya kangen!

Kangen sms-sms manis sebelum tidur, yang kita sama-sama bilang bahwa kita sedang terlalu bahagia. Sms-sms yang sekarang cuma sekadar kata, di baca ulang dan seperti bahasa basi.

Saya yakin kamu tau, sangat tahu. Bahwa pada saat itu saya pengen banget bikin kamu bahagia, bikin kamu maju, move on untuk apa yang lagi kamu lewatin. Pengen bikin kamu seneng sampe saya bener-bener gak mampu.

Tapi kata-kata ‘gak mampu’ itu seperti datang terlalu cepat. Terlalu dini.

Keputusan untuk saya mundur aja saat itu dirasa paling tepat.

Saat obrolan-obrolan kita mulai sampe dititik gak tau (atau gak mau tau?) harus gimana. Semua terasa mulai gak lucu lagi. Kita mulai sama-sama banyak diam. Kamu lebih banyak mengeluarkan asap daripada kata-kata. Dan saya? Kata-kata hanya bisa terwakili dengan mata yang berkaca-kaca. Gak ada yang bisa saya bilang selain “I am fine..” dan pun-kamu, gak jawab apa-apa selain “no, u’re not..”

Oiya, saya juga kangen digenggam tangan kamu!

Tapi yasudah, toh pada akhirnya semua menjadi pelajaran buat saya. Menjadi (lagi-lagi) pengalaman yang berharga.

Sekarang, antara tulus dan gak tulus saya cuma bisa berdoa semoga kamu, keluarga kamu dan pilihan kamu bisa seneng dan lebih baik.

Kalau begitu saya ralat, bukan saya gak mampu, tapi saya harus. Harus lepasin kamu, se-rela-rela-nya.

x-Dear,

Semua ada masa-nya, ada waktu-nya. Dan mungkin, masa saya, waktu saya untuk membuat kamu bahagia dan dibuat bahagia sama kamu itu sudah habis. Itu aja yang sedang benar-benar ingin saya pahami sekarang.

Please noted : tahu? setan dikepala saya saat ini sedang bilang apa? : “Kita lihat saja, siapa yang ketawa puas paling akhir, nanti..”


@nandawiyatie

Selasa, 28 Desember 2010

--

Dan..
Gak pernah ada yang tahu,
k e n a p a ..

Senin, 27 September 2010

Untuk Seorang Kawan Lama

untuk seorang kawan lama,

sebenarnya aku tidak pernah bosan mendengar kamu bercerita,
karena memang cara kamu berbicara selalu bisa membuat aku 'mendengar'
namun entah kenapa, malam ini, saat tangan kiri aku menahan telepon ditelinga,
dan jarijari tanganku bermain menulis katakata disini,
aku merasa mulai tidak bermakna 'mendengar' ceritaceritamu.

entah kenapa,
dan aku tidak ingin berucap maaf.

"ya.. itu berarti usaha kamu selama ini sudah tercapai.."

itu saja kalimat terpanjang yang bisa aku ucapkan ditelepon,

sisanya, hanya "iyaa, iyaa.." atau "hmmm.." saja.

y a , i t u s a j a .


Selasa, 21 September 2010

biarkan | saya


biarkan saya menjadi penonton yang bertepuk tangan saat kalian beraksi disana | biarkan saya menjadi yang kesilauan saat menengadah ke arah pentas megah kalian | biarkan saya menjadi seseorang yang akan menghapus keringat kalian sesaat setelah kalian bermain disana , memberikan air minum ketika rasa capek menghampiri | biarkan saya paham dan menerima setiap fakta yang terjadi, lalu memberi dukungan untuk setiap langkah yang kalian ambil | biarkan saya terus sayang kalian, meski kalian nggak pernah mau tahu itu | nanda ||

Minggu, 19 September 2010

Nyata ? atau Ilusi ?

bebaskan, kalau kalian semua mau menganggap tulisan ini nyata,
menganggap ini cerita fiksi, bahkan melihatnya sebagai ilusipun, silahkan.

buat saya menulis adalah memuntahkan perasaan yang belum bisa saya ucapkan,
atau tidak ingin saya katakan,
maka itu tadinya saya ingin sejenak berhenti menulis karena jika saya menulis,
tulisantulisan itu akan membuat saya sadar tentang apa yang sedang TIDAK INGIN saya sadari.

tapi tadi seorang teman meminta saya untuk menulis lagi,
entah realitas apa yang dia pahami ketika membaca tulisan saya,
tapi yang pasti jadinya otak dan hati saya tibatiba bergairah lagi untuk menulis.

hey kamu!
jangan salahkan saya jika akhirakhir ini saya jadi suka sekali bercerita sama kamu,
jangan salahkan saya jika saya sering curicuri pandang,
jangan salahkan saya kalau saya senang sekali menyimak intonasi kamu bicara,
jangan salahkan saya juga kalau saya melempar muka waktu mata kita gak sengaja bertemu,
tapi jelas saya salahkan kamu karena akhirakhir ini saya jadi suka senyamsenyum sendiri.

aspal basah sisa hujan masih menemani sepanjang perjalan pulang tadi,
entah kenapa (atau saya purapura gak tau kenapa), garisgarisnya mendadak jadi indah
seolah dia tahu betul dan sedang mengikuti apa yang sedang saya alami.

|sekian menit berlalu dan tulisan saya terhenti disini|

hmm, saya gak tau mau muntahkan apalagi,
terlalu banyak.

dan sekali lagi,
boleh, jika kalian semua ingin melihat tulisan ini hanya sebatas fiksi atau ilusi.




n a n d a
2:28 AM 9/20/2010

Sabtu, 11 September 2010

MOCKING BIRD

ENTAH sudah berapa lembar yang saya buang
berapa tinta yang saya goreskan
berapa page yang saya habiskan
berapa juta kali tik tuk keyboard saya bunyikan
untuk menuliskan kisah hati atau sekedar pengalaman hari..

TAPI layaknya kicauan burung, like a mocking bird, cerita tak pernah ada habisnya,
setiap putaran kehidupan selalu mengantarkan saya kepada kisah-kisah baru.
menyenangkan, menyedihkan, lengkap.

SYUKUR tidak hentinya ketika diri ini bisa sadar sepenuh bahwa setiap kisah adalah anugerah, entah baik ataupun buruk.
tapi tak ayal diri ini juga sering kali ingin teriak ketika ego manusiaku muncul
dan tidak menerima apa yang telah Tuhan gariskan.

ADA kalanya diam berarti marah, senyum bermakna murka..

".. i know i wanna cry, even when i smile, even when i laugh,
just see deep inside i wanna cry .."
*mocking bird nya eminem yang melantun pelan dari speaker menambah dramatis keadaan hati.
memang, lagu seringkali mengendalikan mood saya, bahkan tak jarang juga mengendalikan.

emang dasar cewe *sigh..

ADA sesuatu yang menjalar penuh dari ujung rambut sampai ke ujung kaki,
ada sesuatu yang salah,
ada sesuatu yang tak wajar,
ada sesuatu yang tak bisa saya ungkapkan..

".. i hope you dont mind, i hope you dont mind, i hope you dont mind.."
*ending mocking bird masih melantun pelan menjadi ending tulisan ini juga,
yaa,
SEMOGA siapapun tak sedang ada yang berkeberatan terhadap apa yang sedang saya rasa.

cherss!

11.13

n a n d a

Rabu, 08 September 2010

Ramadhan Kali Ini..


Baru saja saya menyadari bahwa sudah tiga tahun terakhir ini setiap Ramadhan Tuhan selalu memberikan saya komunitas baru. Kawan-kawan baru dengan segala tindak tanduk dan karakter berbeda yang pada hakekatnya adalah untuk membuat kita lebih paham akan pengertian hidup.
Yang masih saya ingat, Ramadhan tiga tahun lalu, 1429, mengantarkan saya pada satu komunitas yang tak usah saya sebut namanya disini. Perkenalan demi perkenalan, kejadian demi kejadian, banyak sekali hal membuat saya pada akhirnya hanya bisa berbicara dalam hati "Oooh.." atau "Okee..". Tawa ataupun gerutu tak lepas pada saat itu.
Beranjak di Ramadhan 1430, jalan menggiring saya untuk bekerjasama dengan seorang pemusik muda yang cukup hebat. Menjalin kerjasama yang cukup menggiurkan namun pada akhirnya (LAGI-LAGI) pengalaman besar yang saya dapat. Pembelajaran tentang karakter seseorang yang terkadang memang tidak pada 'umum'nya.
Dan detik ini, sadar penuh saya menulis tentang pengalaman di Ramadhan 1431. Yaa, Ramadhan kali ini membawa saya pada kerjasama dengan sebuah komunitas musik. Diawali dengan perkenalan saya dengan seorang wanita beberapa bulan lalu, sekian bulan kemudian terjalin satu kerjasama di kota Ciater, dan memang Tuhan berencana, pada Ramadhanlah awal dari semua terjadi. Salah satu pintu rejeki yang Tuhan berikan pada saya. Rejeki bisa berarti luas, setidaknya unsur rejeki ada empat hal untuk saya : uang, teman, pengalaman, pembelajaran. Disini, saya menemukan ke empat unsur tersebut. Uang, saya bekerja sama dengan mereka, dan setiap tetes keringat yg sudah saya hasilkan, Tuhan menggantinya dengan rupiah yang bisa saya gunakan untuk menyambung hari. Teman, jelas, hal mutlak yang tidak bisa di elakkan. Banyaaak sekali kawan baru yang setiap karakternya membuat saya selalu ingin memperhatikan dan menebak jalan fikiran mereka. Hal-hal tidak didugapun beberapa kali terjadi, seperti kawan yang ternyata bersahabat dengan sepupu saya, kawan yang ternyata bersahabat dengan orang-orang di masa lalu saya, banyak, banyak sekali. Pengalaman, luar biasa, dari pengalaman unik hingga menjengkelkan semuanya menarik! Pernah suatu ketika, saat saya sedang menjalankan tugas, tiba-tiba saja mata penuh kunang dan tu wa ga, gubrak! saya pingsan di stage! hahaa, seumur hidup ini kali pertama saya sakit saat mentas. Hmm, namun tak ayal juga pengalaman menjengkelkan terjadi, tak harus juga saya ungkap disini, namun SUBHANALLAH, Tuhan selalu memberi kita kejutan. Right! Pada akhirnya ketiga unsur tadi melebur jadi satu kesatuan yang saya menyebutnya PEMBELAJARAN. Bahasa yang sedikit religiusnya mungkin disebut dengan HIKMAH. Uang, teman, pengalaman semua terdapat hikmah yang sebagaimanapun kita ulik tidak akan dulu kita temukan maknanya, sebelum Tuhan menunjukkan, barulah kita akan berbicara "Ohh ini tujuanMU Tuhan, memberikan aku jalan ke tempat ini.." dan blah blah blah lainnya.

ADA hal yang sempat saya petik dari Ramadhan 1429 dan 1430, unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan, mutlak selalu ada, kisah yang selalu membuat hidup lebih 'geregetan" (sherina.red), tau? yaa.. KISAH CINTA.
Tak dipungkiri, ce ii en te aa hadir di dua Ramadhan lalu. Hmm.. kemudian, bagaimana dengan Ramdhan kali ini?
Jawabnya, gak tahu! dan gak pernah akan tahu sebelum yang Di Atas menunjukkan jalannya.
We'll see.. :)

SATU pesan saya buat siapapun yang kebetulan membaca tulisan ini :
PERCAYA, selalu ada kejutan gak terduga di hidup kita dan kita harus selalu bersiap untuk itu.

"Dear, Ramadhan, semoga saya dan keluarga bisa bertemu lagi denganmu di 1432 nanti ya! oiaa, saya masih menunggu kelanjutan kisah Ramadhan kali ini, makna-makna yang belum bisa saya pahami, ayoo, semoga saya siap.."



02.04
n a n d a